Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/9), Hamdok menyebut upaya kudeta itu direncanakan oleh orang-orang di dalam dan di luar militer, diawali dengan menabur ketidakamanan, terutama di timur Sudan.
Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok, mengundurkan diri pada Senin (3/1), pasca gelombang protes yang memenuhi ibu kota Khartoum pada Minggu (2/1).